Meski tak meraih medali di Olimpiade 2012 lalu, Kieran Behan
meraih juara di arena lebih luas, yaitu arena kemanusiaan. Ia kini
digambarkan sebagai contoh sosok yang tak mau menyerah pada keadaan demi
kecintaannya pada olahraga senam. Keinginan kerasnya itu bahkan telah
mengalahkan vonis dokter.
Behan lahir di London pada 1989. Sejak kecil ia sudah menyukai olahraga
senam. Namun hobinya itu harus terhenti ketika di usia 10 tahun ia
diketahui menderita tumor di kakinya. Orangtuanya memutuskan untuk
menghilangkan tumor itu melalui suatu operasi.
Tetapi ternyata dampak dari operasi itu membuat dirinya harus duduk di
kursi roda. Untunglah 15 bulan kemudian, ia bisa sembuh dan bisa kembali
latihan. Rupanya, tantangan dirinya menjadi atlet harus kembali ia
hadapi. Beberapa waktu kemudian setelah bisa kembali berlatih, ia jatuh
dan cedera pada kepalanya. Akibatnya sangat parah. Behan mengalami
gangguan keseimbangan, sulit mengkoordinasi gerakan badannya, dan bahkan
sulit menggerakkan kepalanya. Untuk menyembuhkannya perlu terapi
panjang.
Yang membuatnya terpukul, dokter mengatakan ia sulit sekali diharapkan
bisa berjalan lagi. Jadi, jangankan berharap bisa kembali latihan senam
yang membutuhkan koordinasi dan kelenturan seluruh anggota badan
termasuk kaki. Untuk berjalan saja hampir tak ada harapan.
Pupuskah mimpi Behan menjadi atlet senam kelas Olimpiade? Ternyata
tidak. Ia terus berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia akan bisa sembuh
dan mimpinya menjadi atlet Olimpiade bisa kesampaian. Keinginannya itu
begitu besar. Keluarganya terus mendorongnya dan memberikan terapi yang
diperlukan buat Behan.
Tiga tahun kemudian, ia menunjukkan tanda-tanda bisa berjalan kembali.
Setelah itu, ia benar-benar bisa berjalan. Akhirnya ia bisa kembali
berlatih. Rupanya cobaan belum berakhir. Ia kembali jatuh saat latihan.
Kali ini yang terkena ligamen kedua lututnya. Ia pun kembali menjalani
perawatan.
Ia baru sembuh pada akhir tahun 2010. Jika ia ingin ikut Olimpiade
London 2012 maka ia harus lolos kualifikasi yang diadakan pada tahun
2011. Ini berarti waktunya sangat mendesak. Jangankan untuk bisa lolos
Olimpiade, untuk sekadar memenuhi syarat bisa latihan lagi saja sudah
sulit. “Tetapi berkat dukungan keluarga dan pelatih akhirnya saya bisa
kembali latihan,” kata Behan.
Tak hanya itu, karena ia ingin lolos kualifikasi Olimpiade, ia pun
harus ikut kompetisi senam dunia, World Championships, yang
diselenggarakan di Tokyo pada bulan Oktober 2011. Hasilnya membuat dia
terlonjak senang. Behan lolos kualifikasi dan berhak mewakili negaranya,
Irlandia, berlaga di Olimpiade London 2012.
Ada satu hal lagi yang membuatnya gembira luar biasa. Dialah pesenam
kedua Irlandia yang bisa berlaga di Olimpiade setelah Barry McDonald
tahun 1996. Meski akhirnya gagal mendapatkan medali, tetapi ia banyak
dianggap sebagai sosok yang menginspirasi dunia karena keinginan
besarnya berlaga di Olimpiade telah mengalahkan kemungkinannya tak akan
bisa berjalan lagi. Bahkan ia disebutkan sebagai orang yang berhasil mengalahkan ketidakmungkinan karena semangatnya yang begitu tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar